Materi Kelas 9 "Bridge"
BRIDGE
1.
PENGERTIAN
Bridge
adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar.
Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan
mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara
otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan
ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering.
2.
LATAR BELAKANG
Banyak
organisasi/perusahaan yang memiliki lebih dari satu LAN dan berkeinginan untuk
menghubungkan LAN-LAN nya itu. LAN dapat dihubungkan dengan perangkat yang
disebut Bridge, yang beropreasi dalam data link layer. Pernyataan ini berarti
bahwa Bridge tidak memeriksa header network layer dan kemudian dapat menyalin
paket-paket IP, IPX dan OSI sama baiknya, sebaliknya IP murni dan IPX atau
router OSI hanya dapat menangani paket yang bersal dari dirinya sendiri.
Ada
enam alasan mengapa sebuah organisasi/perusahaan memekai beberapa buah LAN,
yaitu :
Banyak
departemen di universitas atau perusahaan memiliki LAN-nya masing-masing. Hal
ini terutama ditujukan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi,
workstation dan servernya sendiri. Karena tujuan dari berbagai departemen
berbeda, maka departemen yang berbedaakan memilih LAN yang berlainan pula, tanpamempertimbangkan
LAN yang dipilih oleh departemen lainnya. Cepat atau lambat akan terjadi
kebutuhan untuk berinteraksi, karena itu diperlukan Bridge. Dalam contoh ini
beberapa Lan terbentuk disebabkan otonomi masing-masing pemiliknya.
Organisasi mungkin secara geografis
tersebar di beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Maka akan lebih murah
untuk memiliki LAN terpisah di masing-masing bangunan dan menghubungkannya
dengan bridge dan link infra merah dibanding harus memakai kabel coaxial yang
menghubungkan semua tempat kedudukan LAN itu.
Mungkin perlu dipisahkan apa yang secara
logikanya berupa LAN tunggal menjadi LAN-LAN yang terpisah untuk mengakomodasi
beban. Misalnya, di banyak universitas terdapat ribuam workstation yang bisa
digunakan oleh mahasiswa dan dosen. Biasanya file berada di mesin file sever,
dan didownload ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. Besarnya ukuran sistem
ini menghambat penyimpanan seluruh workstation di dalam LAN tunggal, total
lebar pita yang diperlukan terlalu besar. Karena itu digunakan beberapa LAN
yang dihubungkan oleh bridge . masing-masing LAN berisi cluster workstation
yang memiliki file server nya sendiri, sehingga sebagian besar lalu lintas
dibatasi ke sebuah LAN tunggal dan tidak menambah beban ke backbone.
Beberapa situasi LAN tunggal akan cukup
memadai dalam hal bebannya, namun jarak fisik antara kedua mesin terjauhnya
terlalu besar. Bahkan bila pemasangan kabelnya cukup mudah, jaringan tidak akan
bekerja karena terlalu banyak delay pulang pergi yang cukup panjang.
Satu-satunya penyelesaian adalah dengan membagi-bagi LAN dan memasang bridge di
antara segmen-segmennya. Dengan menggunakan bridge, maka jarak fisik total yang
tercakup akan bertambah.
Terdapatnya masalah dalam hal
reliabilitas. Pada sebuah LAN tunggal, simpul yang rusak tetap mengeluarkan
aliran kontinyu sampah akan membuat Lan menjadi pincang. Bridge dapat
disisipkan pada tempat-tempat yang kritis, seperti halnya pintu darurat pada
bangunan, untuk mencegah simpul tunggal yang sulit ikendalikan untuk
menyebabkan sistem keseluruhan menjadi tidak berfungsi. Tidak seperti repeater,
yang hanya menyalin apa saja yang dilihatnya, bridge dapat diprogram untuk
melatih bebrapa kebijakan tentang apa saja yang harus disampaikan dan apa saja
yang tidak perlu disampaikan.
Bridge dapat memberikan kontribusinya
terhadap keamanan organisasi. Sebagian besar antarmuka LAN memiliki mode tidak
membeda-bedakan, di mana semua frame diberikan ke komputer tidak hanya yang di
alamatkan ke komputer. Mata-mata dan orang lain ingin selalu tahu urusan orang
lain sangat menyenangi fitur ini. Dengan menyisipkan bridge ke beberapa tempat
dan secarahati-hati tidak meneruskan lalu lintas yang spesifik, mungkin saja
dilakukan pengisolasian bagian-bagian jaringan sehingga lalu lintasnya tidak
akan menyimpang dan jatuh ke tangan yang salah.
3.
FUNGSI DAN CARA KERJA BRIDGE
Bridge,
juga dikenal sebagai switch layer 2, dari perngertiannya bridge adalah
perangkat keras yang digunakan untuk membuat koneksi antara dua jaringan
komputer yang terpisah atau untuk membagi satu jaringan menjadi dua. Kedua
jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol yang sama; Ethernet adalah
contoh dari protokol ini.
Fungsi
Bridge ini tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch
dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet
memiliki apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga
disebut alamat fisik dari perangkat keras. Inilah yang secara unik
mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang kemudian dapat menentukan mana
jaringan perangkat sedang terhubung.
Fungsi
Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat
pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang
dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah
collision domain adalah jaringan di mana satu perangkat, juga disebut simpul,
memaksa semua alat lain untuk menerima ketika sedang mengirim paket data.
Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih
perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis.
Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA /
CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini
bisa saja gagal.
Setiap
kali tabrakan terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan.
Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan
data, semakin besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Bridge dapat
digunakan untuk segmen satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah
perangkat bersaing untuk hak transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20
perangkat, ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba
untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan. Jika
Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan
masing-masing 10 perangkat.
Setelah
Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam
perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam
alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan
tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan
data, Network Bridge akan menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk
referensi di masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan
atau perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network Bridge akan
menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua jaringan untuk menemukan
tujuan.
Tabel
forwarding langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai
menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC
address dari perangkat penerima juga harus mempelajari saluran, pencarian
lokasi tujuan. Setelah tujuan merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel
forwarding dari Network Bridge. Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan
data paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat tujuan. Ini akan terjadi
tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses transmisi.
4.
JENIS BRIDGE JARINGAN
Bridge
Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
Yaitu bridge yang mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel
lainnya, contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub,switch, atau modem.
Bridge Remote: dapat digunakan untuk
membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area
Network.
Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat
menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel atau beberapa
media yang koneksinya media wireless. Aplikasinya dapat di lihat pada fungsi
Acces Point untuk implementasi Hostpot.
5.
KARAKTERISTIK BRIDGE
Bridge
dapat mengontrol broadcast pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
Seperti halnya fungsi switch, Bridge juga
dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk
melakukan transmisi data/paket.
Bridge dapat membantu membuat segmen
jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
Bridge juga dapat melakukan routing.
6.
KEUNTUNGAN BRIDGE
Memindahkan
data melewati intermediate network dengan protokol yang tidak sama.
Dapat mengurangi collision atau tabrakan
pada saat pengiriman paket dalam jaringan.
Memungkinkan koneksi pada jenis network
yang berbeda.
Dapat mengembangkan kapasitas network dan
mengurangi resiko kepadatan traffic.
7.
KELEMAHAN PADA BRIDGE
Bridge
tidak dapat memblokir paket broadcast. Menambah delay pada jaringan.
Bila alamat yang di terima tidak di kenal
oleh bridge, maka dapat di siarkan berita ke jaringan segmen lain serta perihal
ini bisa mengakibatkan berlangsungnya broadcast strom ( badai siaran ) yang
dampaknya bisa bikin jaringan macet keseluruhan.
Meskipun bisa mempunyai domain collision
yang tidak sama, namun peralatan bridge cuma mempunyai satu broadcat domain.
Tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak
bandwidth.
Komentar
Posting Komentar